Rabu, 19 Oktober 2011

pemerasan sadis...

mimpi 18 oktober 2011

aku seperti berada di suatu perkampungan. tidak terlalu terpencil karena terlihat ada beberapa jalan yang beraspal. akupun berkeliling untuk melihat-lihat. saat berkeliling, ada sebuah benda aneh yang menyita perhatianku, karena terdapat ada dibeberapa tempat saat aku berkeliling, dengan bentuknya dan ukuran yang hampir sama. bentuknya hanya seperti gantungan sederhana yang terbuat dari besi, dimana dibagian bawahnya terdapat batu besi besar. akupun bingung benda apa itu, hingga ketika sore, saat langit menguning, ternyata bagian atas benda tersebut sedikit bergeser ke tempat lain, yang mengakibatkan lonceng kecil di benda itu bergetar..

saat itu saya baru sadar bahwa itu adalah penunjuk waktu, meskipun aku kurang yakin akan hal ini, tapi inilah asumsiku, mereka menggunakan efek suhu yang mengakibatkan massa batu besi tersebut dapat naik ataupun turun. jadi pada siang hari suhu akan tinggi, dan pada malam hari suhu akan rendah, dan di saat sore ini lah waktu yang diinginkan pembuat alat tersebut untuk mengingatkan warga akan tradisi di daerah tersebut. lonceng lonceng pun secara bersama sama berbunyi... 

ternyata mereka melakukan pemerasan susu sapi secara bersama-sama, mungkin ini sore adalah saat yang tepat. tapi pemerasan ini sungguh kejam, sapi benar-benar dibuat tak berdaya, bahkan saya melihat ada seekor sapi tua (benar-benar terlihat tua bagai manusia, kulitnya keriput dan lemas) masih saja diperas dengan kejam oleh seorang ibu-ibu. sapi tersebut hampir menyerah, sampai posisinya pun terlentang. ternyata setelah beberapa bagian diperas, ada 1 bagian lagi yang unik, ini adalah bagian akhir dari pemerasan, yaitu adalah pengambilan paksa anak dari kantung sapi (anggap saja sapi ada kantungnya).
dari kantung tersebut dikeluarkanlah sebuah anak sapi, yang memegang gelas susu. sepertinya anak sapi itu mengumpulkan susu di suatu wadah, mungkin jumlahnya 500ml, terlihat wajah anak tersebut sangat sedih ketika wadah susu yang dipegangnya ditarik paksa dan isinya di ambil.

usai lonceng berhenti berbunyi pada seluruh warga pun kembali ke rumahnya, wilayah itu sekejap menjadi sepi kembali..